twitter
rss


ANDA PECANDU ROKOK ???

Di Indonesia, jumlah perokok semakin meningkat.Bahkan ditunjang dengan iklan rokok yang digambarkan dengan keberanian menghadapi tantangan.Kebanyakan perokok berkelit bahwa bukan hanya dirinya saja yang merokok dan apabila perusahaan rokok ditutup maka akan mendatangkan kerugian besar.Di Indonesia, kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya merokok, menyebabkan merebaknya perilaku merokok.Ternyata merokok menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bagi orang yang merokok.Merokok dapat memicu terjadinya kanker, mengakibatkan gangguan berfikir dan perilaku serta mengakibatkan depresi ringan.
Merokok adalah suatu perilaku menghisap rokok sehingga perokok merasa kemampuan berfikirnya lebih cemerlang dan kondisi psikisnya tenang, tetapi apabila seseorang berhenti merokok maka perasaan tenang yang dirasakannya ketika merokok menjadi berkurang.
Perokok mengalami kesulitan meninggalkan kebiasaan merokok karena nikmat yang dirasakan ketika merokok menjadi berkurang.

Ada beberapa sebab seseorang merokok, antara lain :

v Pengaruh teman
Seseorang merokok karena terpengaruh teman-temannya yang merokok.Dalam hal ini, seseorang comform dengan teman-temannya sehingga menjadi perokok.Selain itu, tekanan dari kelompok juga mengakibatkan seseorang menjadi perokok.

v Kepribadian
Seseorang mencoba merokok karena ingin mengetahui bagaimana rasanya merokok, ingin mendapat rasa tenang dan terlepas dari stress, melepaskan diri dari kebosanan.Setelah seseorang mencoba rokok dan merasakan nikmatnya maka akan mengalami kesulitan untuk meninggalkan rokok.

v Meniru perilaku orang tua
Seseorang merokok karena mengimitasi perilaku orang tua mereka yang merokok.Dalam hal ini apabila seseorang tinggal bersama orang tua yang merokok maka kemungkinan besar akan mengimitasi perilaku merokok dari orang tuanya.
 
v Iklan
Iklan mengenai rokok digambarkan dengan keberanian menghadapi tantangan dan pemandangan-pemandangan indah, sehingga mendorong seseorang untuk mencoba.

v Kurangnya pengetahuan tentang resiko merokok
Kurangnya pengetahuan mengenai resiko merokok menyebabkan seseorang merokok, apalagi merokok menimbulkan rasa tenang bagi perokok.

v Kurangnya kesadaran mengenai resiko merokok
Kurangnya kesadaran mengenai resiko merokok mengakibatkan seseorang tetap menghisap rokok meskipun mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat merokok.

v Kebiasaan
Seseorang merokok karena kebiasaan rutinnya setiap hari.

v Ingin memperoleh kenikmatan
Seseorang merokok karena ingin meningkatkan kenikmatan yang diperolehnya.

v Kecanduan rokok
Seseorang merokok karena telah mengalami kecanduan terhadap rokok.

TIPE-TIPE PEROKOK

Seseorang yang merokok dapat dikategorikan pada suatu tipe.Menurut Thompkins, ada 4 tipe perokok :

1)  Perilaku merokok karena kebiasaan
Seseorang merokok karena merokok merupakan kebiasaan rutin sehingga apabila rokok yang dihisapnya telah habis, maka perokok menghisap rokok yang baru kembali.

2)  Perilaku merokok karena mengalami stress
Seseorang merokok untuk mengurangi stress yang dialaminya sehingga perokok merasa kondisi psikisnya lebih tenang dengan menghisap rokok.

3)  Perilaku merokok karena mengalami kecanduan terhadap rokok
Seseorang yang telah menjadi pecandu rokok, akan bertambah banyak jumlah rokok yang dihisapnya seiap hari karena efek nikmat dari rokok akan berkurang apabila jumlah rokok yang dihisap jumlahnya tidak bertambah.

4)  Perilaku merokok karena ingin memperoleh kenikmatan dari rokok
Seseorang merokok untuk meningkatkan kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok, meningkatkan kenikmatan setelah minum kopi.

TAHAP-TAHAP PEROKOK TETAP

        Seseorang menjadi perokok tetap melalui beberapa tahapan.Menurut Laventhal, tahap-tahap seseorang menjadi perokok tetap, antara lain :

ü Persiapan
Seseorang menaruh minat pada rokok dan membayangkan seperti apa rokok itu.

ü Inisiasi
Seseorang mengabaikan reaksi tubuh seperti batuk, ketika pertama kali mencobaa rokok dan hal ini semakin mendorong seseorang untuk beradaptasi dengan rokok.

ü Menjadi perokok
Seseorang belajar dan memasukkan aturan-aturan perokok dalam dirinya.

ü Perokok tetap
Seseorang menjadi perokok tetap ketika pola pikirnya menyetujui perilaku merokok dan ditunjang dengan kondisi tubuhnya yang telah beradaptasi dengan rokok.

 
POLA PERILAKU MEROKOK

        Tempat seseorang merokok menunjukkan pola perilaku merokok.Ada 2 pola perilaku merokok, antara lain :

1)  Merokok di ruang pribadi
Seseorang yang merokok di kamar tidur, dapat mengindikasikan orang tersebut kurang menjaga kesehatan.

2)  Merokok di tempat umum
Seseorang yang merokok di tempat umum, dimana orang-orang di sekitarnya tidak merokok, maka mengindikasikan orang tersebut kurang sopan.

   
MENGATASI PERILAKU MEROKOK

        Merokok merupakan perilaku yang sudah merebak di masyarakat sehingga diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi perilaku merokok tersebut.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku merokok, antara lain :

Ø Menggalakkan kampanye anti rokok
Kampanye anti merokok ini berupa poser atau diskusi ilmiah dapat digunakan untuk mencegah perilaku merokok.

Ø Meningkatkan ketrampilan dan pelatihan untuk tidak terjerumus dalam perilaku merokok
Seseorang perlu meningkatkan ketrampilan membuat keputusan dalam menghadapi tekanan dari teman untuk ikut merokok.Pelatihan asertivitas dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa dirinya menyatakan “ TIDAK “ untuk rokok.Upaya untuk mengatasi perilaku merokok juga menghadapi kendala.Adapun kendala yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai resiko merokok, dan tidak adanya dana untuk kampanye anti rokok.

Sumber : Majalah Psikologi Plus, volume II No 7 Januari 2008