Apakah Anda orang yang optimis ? Ada sebuah test kuno untuk
menguji apakah seseorang itu optimis atau pesimis. Berikan padanya gelas berisi
air separuh. Tanyakan apa yang ia lihat. Orang optimis akan menjawab gelas itu
“setengah penuh” ; orang pesimis akan menjawab, “setengah kosong”. Atau,
berikan dia sebuah kue donat. Orang optimis melihat donatnya. Sedangkan orang
pesimis memperlihatkan lubang di tengah donat. Atau dalam bahasa puisi Kahlil
Gibran,”Orang optimis melihat mawar bukan durinya ; orang pesimis memandang
duri, melupakan mawarnya.” Mungkin cara ini terlalu sederhana karena optimisme
bukan sekedar pernyataan namun lebih merupakan cara pandang dan sikap.
Apakah
optimis itu ? Pada umumnya optimis dimengerti sebagai keyakinan bahwa
apa yang terjadi sekarang adalah baik, dan masa depan akan memberikan harapan
yang kita angankan. Meski sedang menghadapi kesulitan, optimis tetap yakin
bahwa kesulitan itu baik bagi pengembangan diri, dan di balik itu pasti ada
kesempatan untuk mencapai harapan. Winston Churchill pernah berkata,” Orang
pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan, sedangkan orang optimis melihat
kesempatan di setiap kesulitan.”
Secara fisik, orang
optimis seringkali tampil dalam keadaan tubuh sehat, bugar, ceria dan
menebarkan senyum, karena mereka yakin hidup ini abik dan apa pun yang terjadi
tak perlu menyurutkan kebahagian dirinya. Pada pekerjaan, orang optimis melihat
tak ada kesulitan yang tak bisa diatasi.
Motto mereka, “ Yes
I can.” Dalam dirinya, orang optimis menumbuhkan motivasi yang melahirkan
kegigihan berusaha, karena itu mereka yakin masa depan akan cerah.”Saya akan
meraih sukses,” demikian kata mereka. Sedangkan para pesimis digambarkan dengan
wajah murung, penuh keluh kesah, suasana jiwa tertekan dan masa depan yang
suram. “Segalanya sulit dan tak bermanfaat. Kita tak mungkin berhasil.”
Kira-kira begitulah apa yang dikatakan pesimis. Dengan membandingkan dua hal
tersebut, tak heran bila pola pikir optimis menjadi salah satu bagian proses
pengembangan diri seseorang, baik sebagai pribadi atau professional.
Optimis berasal
dari bahasa latin,” Optimus”, yang berarti “the best”, yang terbaik. Optimisme,
menurut Leibniz, adalah suatu doktrin yang menyatakan bahwa dunia sekarang ini
adalah dunia yang terbaik dari kemungkinan-kemungkinan yang ada (the best of
all possible worlds). Optimisme adalah keyakinan dan harapan yang ingin diraih.
Mungkin diantara kita sudah sering mendengar atau membaca slogan-slogan yang
memotivasi kita. Orang lain bisa tentu kita juga bisa. Tidak ada persoalan yang
tidak ada jalan keluarnya. Kegagalan adalah pintu gerbang menuju keberhasilan.
Kata-kata mutiara atau slogan ini kalau diresapi dan dilaksanakan dengan
sepenuh hati akan menjadi mesin motivator yang dahsyat untuk menatap masa depan
yang gemilang.
Pengalaman
orang-orang sukses adalah orang-orang yang selalu yakin dan percaya bahwa
mereka bahwa mereka akan mencapai tujuan yang diinginkannya dalam hidup ini.
Sekali tujuan ditetapkan mereka akan mengerahkan segala energy dan upayanya
untuk meraih cita-citanya. Jatuh bangun dalam mengejar cita-cita dianggap
sebagai variasi dalam hidupnya. Dan yang terpenting mereka teap focus pada apa
yang dicita-citakan dan pantang menyerah sebelum semuanya itu tercapai.
Pengalaman dari Thomas Alfa Edison menunjukkan kegigihan dia dalam menemukan
lampu pijar setelah sampai 10.000 kali percobaan akhirnya dia berhasil.
Keuletan dan ketekunan semangat pantang menyerah akan menuai keberhasilan.
Membangun optimism
adalah kekuatan dahsyat yang akan menggiring kita untuk meraih apa yang kita
inginkan. Paling tiak rasa opitimis membuat kita nyaman dalam melangkah. Perlu
diingat bahwa untuk menuju suatu tempat dimulai dari satu langkah kita.
Demikian pula untuk mewujudkan kesuksesan juga dimulai dari sata langkah yaitu optimis. Permsalahannya adalah
bagaimana dapat mematrikan rasa optimism dalam segala perbuatan dan tindakan
yang kita lakukan.
Tentu, ada beberapa
catatan yang bisa kita rujuk untuk membangun rasa optimisme
tersebut.
1. Tumbuhkan semangat kalau orang lain bisa kitapun juga bisa.
2. Jangan memandang remeh diri sendiri atau kalah sebelum
bertanding. Sering kita dengar keluhan seseorang yang gagal menyalahkan diri
sendiri karena orang lain lebih pintar sehingga berhasil.
3. Kita harus yakin dan percaya bahwa setiap usaha keras yang kita
lakukan sepanjang berada di jalan yang benar pasti akan mendapat ridho dari
Tuhan Yang Maha Esa.
4. Selalu berpikir positif bahwa setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya.
5. Tumbuhkan semangat pantang menyerah.
6. Dukungan keluarga perlu ditingkatkan
Enam tips diatas kalau kita jalankan dengan sungguh-sungguh akan
membawa kita menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Dengan
demikian akan berhasil membawa kita pada setiap tujuan yang Anda inginkan,
semoga…
Sumber : Paramitra Publishing