twitter
rss



             Apakah Anda orang yang optimis ? Ada sebuah test kuno untuk menguji apakah seseorang itu optimis atau pesimis. Berikan padanya gelas berisi air separuh. Tanyakan apa yang ia lihat. Orang optimis akan menjawab gelas itu “setengah penuh” ; orang pesimis akan menjawab, “setengah kosong”. Atau, berikan dia sebuah kue donat. Orang optimis melihat donatnya. Sedangkan orang pesimis memperlihatkan lubang di tengah donat. Atau dalam bahasa puisi Kahlil Gibran,”Orang optimis melihat mawar bukan durinya ; orang pesimis memandang duri, melupakan mawarnya.” Mungkin cara ini terlalu sederhana karena optimisme bukan sekedar pernyataan namun lebih merupakan cara pandang dan sikap.

          Apakah optimis itu ? Pada umumnya optimis dimengerti sebagai keyakinan bahwa apa yang terjadi sekarang adalah baik, dan masa depan akan memberikan harapan yang kita angankan. Meski sedang menghadapi kesulitan, optimis tetap yakin bahwa kesulitan itu baik bagi pengembangan diri, dan di balik itu pasti ada kesempatan untuk mencapai harapan. Winston Churchill pernah berkata,” Orang pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan, sedangkan orang optimis melihat kesempatan di setiap kesulitan.”

          Secara fisik, orang optimis seringkali tampil dalam keadaan tubuh sehat, bugar, ceria dan menebarkan senyum, karena mereka yakin hidup ini abik dan apa pun yang terjadi tak perlu menyurutkan kebahagian dirinya. Pada pekerjaan, orang optimis melihat tak ada kesulitan yang tak bisa diatasi.

          Motto mereka, “ Yes I can.” Dalam dirinya, orang optimis menumbuhkan motivasi yang melahirkan kegigihan berusaha, karena itu mereka yakin masa depan akan cerah.”Saya akan meraih sukses,” demikian kata mereka. Sedangkan para pesimis digambarkan dengan wajah murung, penuh keluh kesah, suasana jiwa tertekan dan masa depan yang suram. “Segalanya sulit dan tak bermanfaat. Kita tak mungkin berhasil.” Kira-kira begitulah apa yang dikatakan pesimis. Dengan membandingkan dua hal tersebut, tak heran bila pola pikir optimis menjadi salah satu bagian proses pengembangan diri seseorang, baik sebagai pribadi atau professional.

          Optimis berasal dari bahasa latin,” Optimus”, yang berarti “the best”, yang terbaik. Optimisme, menurut Leibniz, adalah suatu doktrin yang menyatakan bahwa dunia sekarang ini adalah dunia yang terbaik dari kemungkinan-kemungkinan yang ada (the best of all possible worlds). Optimisme adalah keyakinan dan harapan yang ingin diraih. Mungkin diantara kita sudah sering mendengar atau membaca slogan-slogan yang memotivasi kita. Orang lain bisa tentu kita juga bisa. Tidak ada persoalan yang tidak ada jalan keluarnya. Kegagalan adalah pintu gerbang menuju keberhasilan. Kata-kata mutiara atau slogan ini kalau diresapi dan dilaksanakan dengan sepenuh hati akan menjadi mesin motivator yang dahsyat untuk menatap masa depan yang gemilang.
           
           Pengalaman orang-orang sukses adalah orang-orang yang selalu yakin dan percaya bahwa mereka bahwa mereka akan mencapai tujuan yang diinginkannya dalam hidup ini. Sekali tujuan ditetapkan mereka akan mengerahkan segala energy dan upayanya untuk meraih cita-citanya. Jatuh bangun dalam mengejar cita-cita dianggap sebagai variasi dalam hidupnya. Dan yang terpenting mereka teap focus pada apa yang dicita-citakan dan pantang menyerah sebelum semuanya itu tercapai. Pengalaman dari Thomas Alfa Edison menunjukkan kegigihan dia dalam menemukan lampu pijar setelah sampai 10.000 kali percobaan akhirnya dia berhasil. Keuletan dan ketekunan semangat pantang menyerah akan menuai keberhasilan.

          Membangun optimism adalah kekuatan dahsyat yang akan menggiring kita untuk meraih apa yang kita inginkan. Paling tiak rasa opitimis membuat kita nyaman dalam melangkah. Perlu diingat bahwa untuk menuju suatu tempat dimulai dari satu langkah kita. Demikian pula untuk mewujudkan kesuksesan juga dimulai dari sata langkah yaitu optimis. Permsalahannya adalah bagaimana dapat mematrikan rasa optimism dalam segala perbuatan dan tindakan yang kita lakukan.

          Tentu, ada beberapa catatan yang bisa kita rujuk untuk membangun rasa optimisme tersebut.
1. Tumbuhkan semangat kalau orang lain bisa kitapun juga bisa.
2. Jangan memandang remeh diri sendiri atau kalah sebelum bertanding. Sering kita dengar keluhan seseorang yang gagal menyalahkan diri sendiri karena orang lain lebih pintar sehingga berhasil.
3. Kita harus yakin dan percaya bahwa setiap usaha keras yang kita lakukan sepanjang berada di jalan yang benar pasti akan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
4. Selalu berpikir positif bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
5. Tumbuhkan semangat pantang menyerah.
6. Dukungan keluarga perlu ditingkatkan

Enam tips diatas kalau kita jalankan dengan sungguh-sungguh akan membawa kita menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Dengan demikian akan berhasil membawa kita pada setiap tujuan yang Anda inginkan, semoga…




Sumber :  Paramitra Publishing

0 komentar:

Posting Komentar